Skip to main content Skip to main navigation menu Skip to site footer

Hubungan Pengetahuan Gizi dan Pola Asuh Keluarga dengan Status Gizi Anak Prasekolah di TK Negeri Pembina 1 Kota Tangerang Selatan 2018

  • Syella Aprilia Rinowanda Prodi S1 Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta
  • Terry Yuliana Rahadian Pristya
Keywords: pengetahuan ibu, pola asuh keluarga, status gizi anak, mother‟s knowledge, pattern of family care, nutritional status

Abstract

Latar belakang: Status gizi merupakan salah satu indikator keberhasilan pembangunan. Keadaan kurang gizi terutama pada anak akan mengakibatkan terganggunya pertumbuhan fisik dan kecerdasan. Metode: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan gizi dan pola asuh keluarga dengan status gizi anak prasekolah dan penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Populasi yang diteliti adalah seluruh anak usia 5-6 tahun di TK Negeri Pembina 1 dengan sampel 61 yang diambil melalui cara total sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan pengisian kuesioner yang di isi oleh orang tua terutama kepada ibu, serta pengukuran berat badan dan tinggi badan anak.
Hasil: Penelitian ini menunjukan bahwa prevalensi status gizi sangat kurus pada anak sebesar 0%, status gizi kurus pada anak sebesar 11,5% dan status gizi normal pada anak sebesar 52,5%, status gizi gemuk pada anak sebesar 24,6%, dan status gizi obesitas pada anak sebesar 11,5%. Pada penelitian ini, terdapat hubungan yang bermakna antara pendidikan ibu (p=0,002), pekerjaan ibu (p=0,008), penghasilan orangtua (p=0,005), pengetahuan ibu tentang gizi (p=0,010), pola asuh keluarga (p=0,030), perilaku pemberian makan anak (p=0,016) dengan status gizi anak.
Kesimpulan: status gizi anak prasekolah dipengaruhi oleh beberapa faktor dalam keluarga.

 

 

Background: Nutritional status is an indicator development of success. The condition for malnutrition especially for children will have an effect for physical growth and intelligence.
Methods: This study aims to determine the relationship pattern of family care and nutritional knowledge with nutritional status in preschool children and this research using cross sectional design, and the research has been taken for all children for 5 until 6 years old in TK Negeri Pembina 1, with 61 samples that has been taken with total sampling. Data collection is done by filling out the questionnaire. Those questionnaire are filling out by the parents especially for mothers, as well as weight and height measurements in children.
Result: This research showing that the prevalence of very thin nutritional status is 0%, the nutritional status is 11,5%, the normal nutritional status is 52,5%, the nutritional status of obese 24,6%, and the obese nutritional status is 11,5%. In this study, there was a significant relationship between mother‟s education (p = 0,002), mother‟s job (p = 0,008), parent‟s income (p = 0,005), mother‟s knowledge about nutritional (p = 0,010), pattern of family care (p = 0,030), child feeding behavior (p = 0,016) with nutritional status.
Conclusion: Nutrition status in preschool children determined are some factors in their family.

References

Devi, S. K. dan Parjo (2013) Hubungan Antara Karakteristik Pekerjaan Ibu Dengan Status Gizi Anak Usia 4-6 Tahun Di Tk Salomo Pontianak.

Febrianto, I. D. (2012) Hubungan Tingkat Penghasilan, Tingkat Pendidikan Dan Tingkat Pengetahuan Orangtua Tentang Makanan Bergizi Dengan Status Gizi Siswa Tk Islam Zahrotul Ulum Karangampel Indramayu, Eprints.Uny.Ac.Id. doi: 10.1017/CBO9781107415324.004.

Jos, W. (2011) “Status Gizi Anak Usia Sekolah Dan Hubungannya Dengan Pengetahuan Tentang Kebersihan Diri Di Yayasan X, Pejaten Jakarta Selatan Tahun 2009.”

Kementerian Kesehatan (2010) “Penuntun Hidup Sehat,” hal. 254.

Khasanah, U. (2012) “Hubungan Pola Asuh Dan Karakteristik Keluarga Dengan Status Gizi Pada Anak Usia Sekolah Di SD Negeri Kelurahan Tugu Kota Depok.”

Manumbalang, S. T., Rompas, S. dan Bataha, Y. (2017) “Hubungan Pola Asuh Dengan Status Gizi Pada Anak Di Taman Kanak-Kanak Kecamatan Pulutan,” 5(2), hal. 1–8.

McDonald, E. et al. (2008) “Are Hygiene and Public Health Interventions Likely To Improve Outcomes For Australian Aboriginal Children Living In Remote Communities? A Systematic Review Of The Literature,” BMC Public Health, 8, hal. 1–14. doi: 10.1186/1471-2458-8-153.

Menteri Kesehatan Republik Indonesia (2014) “Pedoman Gizi Seimbang,” Pedoman Gizi Seimbang Permenkes RI, hal. 1–96. doi: 10.1007/s13398-014-0173-7.2.

Notoatmodjo (2010) Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Purnama, N. L. A., Lusmilasari, L. dan Julia, M. (2015) “Perilaku Orang Tua Dalam Pemberian Makan Dan Status Gizi Anak Usia 2-5 Tahun,” Jurnal Gizi Klinik Indonesia (The Indonesian Journal of Clinical Nutrition), 11(3), hal. 97–104.

Rohimah, E. (2014) “Hubungan Pola Konsumsi, Lingkungan Pengasuhan, Dan Status Kesehatan Dengan Status Gizi Dan Perkembangan Balita.”

Rusilanti, Dahlia, M. dan Yulianti, Y. (2015) Gizi Dan Kesehatan Anak Sekolah. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Suhardjo (2003) Berbagai Cara Pendidikan Gizi. Jakarta: Bumi Aksara.

Supariasa, I. D. N., Bakri, B. dan Fajar, I. (2012) Penelitian Status Gizi. Diedit oleh S. K. Monika Ester. Jakarta: EGC.

UNICEF (2012) Modul Pelatihan Penilaian Pertumbuhan Anak. Departemen Kesehatan RI dan World Health Organization.

UNICEF, I. (2010) Penuntun Hidup Sehat. Jakarta: Pusat Promosi Kesehatan Kemenkes RI.

Widodo, R. (2010) Pemberian Makan, Suplemen, Dan Obat Pada Anak. Jakarta: EGC.
Published
2019-08-06