Skip to main content Skip to main navigation menu Skip to site footer

Hubungan Pengetahuan dan Karakteristik Ibu Baduta dengan Pemberian Asi Eksklusif di Wilayah Kelurahan Meruya Utara Tahun 2020

  • Septia Nur Rahma UPNVJ
  • Dwi Mutia Wenny Program Studi Kesehatan Masyarakat Program Sarjana, Fakultas Ilmu Kesehatan
  • Agustina Agustina Program Studi Kesehatan Masyarakat Program Sarjana, Fakultas Ilmu Kesehatan
  • Putri Permatasari Program Studi Kesehatan Masyarakat Program Sarjana, Fakultas Ilmu Kesehatan
Keywords: ASI Eksklusif, Pendidikan, Pengetahuan, Usia Ibu Baduta, Exclusive Breastfeeding, Education, Knowledge, Mothers Age

Abstract

Abstrak

Latar Belakang: Data WHO menunjukkan bahwa bayi 0 sampai dengan 6 bulan di dunia yang mendapatkan ASI Eksklusif hanyalah sebesar 38%. Pemberian ASI eksklusif dipengaruhi oleh beberapa hal, termasuk faktor sosio demografi ibu seperti usia, pendidikan, pengetahuan, dan pekerjaan ibu. Di Meruya Utara, perilaku ibu untuk melaksanakan ASI Eksklusif masih dipengaruhi dengan mitos atau tabu yang berpengaruh pada kurangnya pemahaman ibu sehingga menghambat pemberian ASI. Studi ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan karakteristik ibu baduta di Wilayah Kelurahan Meruya Utara dengan pemberian ASI Eksklusif.

Metode: Studi ini ialah studi kuantitatif dengan desain studi Cross Sectional. Sebanyak 194 ibu dengan baduta di wilayah Kelurahan Meruya Utara menjadi sampel studi yang diperoleh menggunakan metode purposive sampling. Studi ini menggunakan pengetahuan dan karakteristik ibu berupa usia, pendidikan, status pekerjaan, dan tingkat penghasilan sebagai variabel independen. Sementara variabel dependennya adalah ASI Eksklusif. Uji statistik dilakukan menggunakan uji Chi-Square dengan tingkat signifikansi 0,05.  

Hasil: Hasil studi menunjukkan 46,9% ibu dengan baduta telah memberikan ASI Eksklusif. Hasil analisis bivariat menujukkan adanya hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu (p-value = 0,030), usia ibu (p-value = 0,022), dan tingkat pendidikan ibu (p-value = 0,017) dengan pemberian ASI Eksklusif. Sedangkan status pekerjaan (p-value = 0,250) dan tingkat penghasilan (p-value = 0,673) tidak memiliki hubungan signifikan.

Kesimpulan: Ibu dengan baduta disarankan untuk rutin mengakses informasi kesehatan secara mandiri melalui internet guna memperoleh informasi terkait Kesehatan Ibu dan Anak sebagai upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

Kata Kunci: ASI Eksklusif, Pendidikan, Pengetahuan, Usia Ibu Baduta,  

Abstract

Background: There are only 38% of infants aged 0 to 6 months worldwide who are exclusively breastfed. Various kinds of things that can influence mothers in giving exclusive breastfeeding are mother’s age, education, knowledge, and occupation. In North Meruya, the behavior of exclusive breastfeeding is still influenced by myths or taboos that affect the lack of understanding of mothers about exclusive breastfeeding. The purpose of this study was to analyze the relationship between knowledge and characteristics of mothers with exclusive breastfeeding in the North Meruya Village.

Methods: This was a cross sectional study. The sample of this study was 194 mothers who have children aged 6-24 months in North Meruya Village. The sampling technique was purposive sampling. This study uses knowledge and characteristics of mothers such as age, education, employment status, and income level as independent variables and exclusive breastfeeding as the dependent variable. The statistical test used was the Chi-Square test with a significance level of 0.05.

Result: The results confirmed that 46.9% mothers had given an exclusive breastfeed. The bivariate analysis confirmed that there has been significant relationship among mother’s knowledge (p-value = 0.030), mother’s age (p-value = 0.022), and mother’s education level (p-value = 0.017) with the giving of exclusive breastfeed. Meanwhile, the variables that did not have significant relationship had been job status (p-value = 0.250) and profits level (p-value = 0.673).

Conclusion: Mothers who have children aged 6-24 months are encouraged to regularly access health information independently through the internet to obtain information related to Maternal and Child Health as an effort to improve public health status.

Keywords: Exclusive Breastfeeding, Education, Knowledge, Mother’s Age

References

Kadir NA. Menelusuri Akar Masalah Rendahnya Persentase Pemberian ASI Eksklusif di Indonesia. J Al Hikmah. 2014;15(1):106–18.

Maulida H, Afifah E, Pitta Sari D. Tingkat Ekonomi dan Motivasi Ibu dalam Pemberian ASI Eksklusif pada Bayi Usia 0-6 Bulan di Bidan Praktek Swasta (BPS) Ummi Latifah Argomulyo, Sedayu Yogyakarta. J Ners dan Kebidanan Indones. 2016;3(2):116.

WHO, UNICEF. Global Nutrion Target 2025: Breastfeeding Policy Brief. Switzerland; 2014.

Walters D, Horton S, Siregar AYM, Pitriyan P, Hajeebhoy N, Mathisen R, et al. The cost of not breastfeeding in Southeast Asia. Health Policy Plan. Oktober 2016;31(8):1107–16.

Dinkes Provinsi DKI Jakarta. Profil Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Tahun 2018. Jakarta; 2018.

Bahriyah F, Jaelani AK, Putri M. Hubungan Pekerjaan Ibu Terhadap Pemberian Asi Eksklusif Pada Bayi Di Wilayah Kerja Puskesmas Sipayung. J Endur. 2017;2(2):113.

IDAI. Dampak dari Tidak Menyusui di Indonesia. idai.or.id. 2016.

Karima UQ, Herbawani CK, Puspita ID. Pengaruh Praktik Pemberian ASI Terhadap Risiko Stunting di Indonesia : Studi Literatur. 2021;(November 2020).

Djamil A, Hermawan NSA, Setiarini N. Hubungan Pelaksanaan Manajemen Laktasi oleh Petugas Kesehatan terhadap ASI Eksklusif pada Ibu Menyusui. J Kesehat. 2018;9(1):113.

Hidayati H. Hubungan Sosial Budaya dengan Keberhasilan Pemberian ASI Eksklusif pada Ibu Menyusui di Posyandu Wilayah Desa Srigading Sanden Bantul Yogyakarta. Stikkes ’Aisyiyah. Stikes ’Aisyiyah Yogyakarta; 2013.

Rachmaniah N. Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang ASI dengan Tindakan ASI Eksklusif. Universitas Muhammadiyah Surakarta; 2014.

Soekidjo Notoatmodjo. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Edisi Revi. Jakarta: Rineka Cipta; 2011.

Atabik A. Faktor Ibu yang Berhubungan dengan Praktik Pemberian ASI EKslusif di Wilayah Kerja Puskesmas Pamotan. Unnes J Public Heal. 2014;3(1):1–10.

Nurbayanti ES. Karakteristik Ibu yang Berhubungan dengan Pemberian ASI Eksklusif di Puskesmas Temon II Kulon Progo Yogyakarta. Univ Aisyiyah Yogyakarta. 2016;

Pangestika E. Hubungan Tingkat Pendidikan Ibu dengan Praktik Pemberian ASI Eksklusif pada Ibu yang Melahirkan di RSUD Wates Kulon Progo. STIKES Jenderal Achmad Yani Yogyakarta; 2016.

Jauhari I, Fitriani R, Bustami. Perlindungan Hak Anak terhadap Pemberian Air Susu Ibu (ASI) . Yogyakarta: Penerbit Deepublish; 2018.

Fadlliyyah UR. Determinan Faktor Yang Berpengaruh Pada Pemberian Asi Eksklusif Di Indonesia. Ikesma. 2019;15(1):51.

Pasaribu P, Mayulu N, Malonda NSH. Hubungan Status Sosial Ekonomi Orangtua Dengan Pemberian Asi Eksklusif Di Kota Manado. Kesmas. 2017;6(3):1–9.

Published
2021-09-07