Skip to main content Skip to main navigation menu Skip to site footer

Hubungan Pengetahuan dan Dukungan Keluarga terhadap Perawatan Diri Penderita Kusta di RSUP Dr. Sitanala Kota Tangerang

  • Ainun Wulandari ISTN
  • Maisya Rivita Program Studi Farmasi, Fakultas Farmasi, Institut Sains dan Teknologi Nasional
Keywords: Kusta, Pengetahuan, Dukungan keluarga, Perawatan Diri, Leprosy, Knowledge, Family Suppor, Self-care

Abstract

Abstrak

Latar belakang: Kusta atau lepra disebabkan oleh Mycobacterium leprae dan dikategorikan sebagai penyakit menular. Kusta termasuk salah satu masalah kesehatan di beberapa negara. Disabilitas permanen dan gangguan kualitas hidup merupakan ancaman kesehatan bagi penderitanya jika tidak ditangani. Selain pengobatan dengan Multi Drug Therapy (MDT), penderita kusta perlu memperhatikan perawatan diri secara kontinyu seumur hidupnya. Perawatan diri ini dapat mencegah disabilitas dan juga memburuknya disabiltas pada penderita kusta. Studi ini ditujukan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan dukungan keluarga terhadap perawatan diri penderita kusta di RSUP Dr. Sitanala Kota Tangerang.

Metode: Penelitian cross sectional ini dilakukan pada Juli 2020 melalui wawancara menggunakan kuesioner. Penelitian ini dilakukan di Poli Kusta RSUP Dr. Sitanala Kota Tangerang dengan responden sebanyak 83 orang dan dianalisis menggunakan uji Fisher’s Exact.

Hasil: Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa pengetahuan tidak memiliki hubungan terhadap perawatan diri penderita kusta di RSUP Dr. Sitanala Kota Tangerang (p-value=0,069) dan terdapat hubungan antara dukungan keluarga terhadap perawatan diri penderita kusta rawat di RSUP Dr. Sitanala Kota Tangerang (p-value = 0,003).

Kesimpulan: Hasil penelitian menunjukkan bahwa penderita kusta yang memiliki pengetahuan baik ataupun kurang baik melakukan perawatan diri yang sama. Dukungan keluarga memiliki peranan penting dalam memotivasi penderita kusta untuk melakukan perawatan diri yang baik.

Kata kunci: Kusta, Pengetahuan, Dukungan Keluarga, Perawatan Diri.

 

Abstract

Background: Leprosy or leprosy is caused by Mycobacterium leprae and is categorized as an infectious disease. Leprosy is one of the health problems in several countries. Permanent disability and disruption quality of life are a health threat to sufferers if not treated. In addition to treatment with Multi Drug Therapy (MDT), selfocare must be carried out by leprosy patients continuously throughout their lives. This self-care can prevent disability and also a worsening of disability in patients with leprosy. This study was conducted to determine the relationship between knowledge and family support for self-care of leprosy patients at RSUP Dr. Sitanala, Tangerang City.

Methods: A cross sectional study was performed during July 2020 by interview using questionnaires. This research was conducted at the Leprosy Poly Dr. Sitanala Central Hospital Tangerang City with 83 respondents and were analyzed using the Fisher’s Exact test.

Result: The result showed that knowledge had no relationship with self-care of leprosy patients at Dr. Sitanala Hospital, Tangerang City (p-value = 0.069), while there was a relationship between family support for self-care of leprosy patients at Dr. Sitanala Hospital, Tangerang City (p-value = 0.006).

Conclusion: The results showed that leprosy patients who had good or poor knowledge did the same self-care. Family support has an important role in motivating good self-care of leprosy patients.

Key Words: Leprosy, Knowledge, Family Support, Self-Care.

References

Kemenkes RI. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.01.07/Menkes/308/2019 tentang Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Kusta. Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia; 2019

Kemenkes RI. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2019 tentang Penanggulangan Kusta. Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia; 2019.

WHO. Towards zero leprosy. Global Leprosy (Hansen s disease) Strategy 2021 2030. Geneva: World Health Organization; 2021.

Kemenkes RI. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2019. Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia; 2020.

WHO. Report of the first meeting of the WHO Diagnostic Technical Advisory Group for Neglected Tropical Diseases. Geneva: World Health Organization; 2019.

Bujiwati E, Nildawati, Syamsu AA. Gambaran Persepsi Pasien Tentang Penyakit Kusta dan Dukungan Keluarga pada Pasien Kusta di RS. Dr. Tadjuddin Chalid Makassar tahun 2015. Al-Sihah: Public Health Science Journal. 2016;8(1):29-38.

Aprizal, Lazuardi L, Soebono H. Faktor Resiko Kejadian Kusta di Kabupaten Lamongan. BKM Journal of Community Medicine Public Health. 2017;33(9):427-432.

Muntasir, Salju EV, Rulianti LP. Studi Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Penyakit Kusta Pada Wilayah Kerja Puskesmas Bakunase Kota Kupang Tahun 2017. Jurnal Info Kesehatan. 2018;16(2).

Fitriya I, Rahayu U, Sunarko B. Hubungan Kondisi Fisik Rumah, Personal Hygiene dengan Kejadian Kusta Tahun 2020 (Di Wilayah Kerja Puskesmas Talango, Kecamatan Talango, Kabupaten Sumenep). Gema Lingkungan Kesehatan. 2021;19(1).

Rewa NE, Lea AI, Febriyanti E. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Dukungan Keluarga terhadap Motivasi Berobat Penderita Kusta di Wilayah Kerja Puskesmas Se-Kota Kupang. CHMK Applied Scientific Journal. 2021;4(1).

Nur Laili AF. Hubungan Dukungan Keluarga dan Pengetahuan Terhadap Perawatan Diri Penderita Kusta di Puskesmas Grati Tahun 2016. The Indonesian Journal of Public Health. 2017;12(1):13-26.

Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta; 2017.

Budiman, Riyanto. Kapita Selekta Kuesioner: Pengetahuan dan Sikap dalam Penelitian Kesehatan. Jakarta: Salemba Medika; 2013.

Riwidikdo H. Statistik Kesehatan dan Aplikasi SPSS dalam Prosedur Penelitian. Yogyakarta: Rohima Press; 2013.

Saragih RA. Gambaran Epidemiologi Penyakit Kusta di Kecamatan Sui Kakap Kabupaten Kubu Raya Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2012. Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura. 2014;1(2).

Kemenkes RI. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2009. Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia; 2010.

Makalew DA, Kapantow GM, Pandaleke HEJ. Profil Penderita Morbus Hansen di Rawat Inap RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado Periode 2016-2018. E-Clinic. 2020;8(1):84-90.

Mulyadi A, Sepdianto TC, Mitayasari E. Upaya Penderita Kusta dalam Mencegah Peningkatan Derajat Kecacatan. Jurnal Ners dan Kebidanan. 2017;4(3):186-191.

Astutik E, Kiptiyah NM. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Perawatan Diri Eks-Penderita Kusta di Unit Pelaksana Teknis Rehabilitasi Sosial Eks-Penderita Kusta Nganget, Tuban, Jawa Timur. Jurnal Epidemiologi Kesehatan Indonesia. November: 2016;1(1):15-21.

Hidayah EN, Ginandjar P, Martini, Udiyono A. Hubungan Tingkat Pengetahuan, Sikap dan Tingkat Dukungan Keluarga dengan Praktik Perawatan Diri Pada Penderita Kusta di Kota Semarang. Jurnal Ilmiah Mahasiswa. Januari: 2020;10(1):10-14.

Afrida M, Hurah T, Fahmi FY. Gambaran Tingkat Pengetahuan tentang Perawatan Diri (Self-Care) Pada Pasien Hemodialisa RS. PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan. 2018;6(1).

Notoatmodjo S. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta: Rineka Cipta; 2013.

Notoatmodjo S. Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta; 2014.

Pangestuti ED, Sriyono, Efendi F. Pengaruh Pendidikan Kesehatan dengan Metode Demonstrasi Terhadap Kemandirian Perawatan Diri pada Pasien Kusta Cacat Tingkat II di Rumah Sakit Sumberglagah Mojokerto. Fundamental & Management Nursing Journal. 2012;1(1).

Zakiyah, I. Pemodelan Kasus Kusta Pausi Basiler dan Kasus Kusta Multi Basiler di Provinsi Jawa Timur Menggunakan Regresi Binominal Negatif Bivariat. Universitas Airlangga; 2017.

Published
2021-09-07