Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Gejala Skabies pada Santriwati di Pondok Pesantren X Tahun 2018
Abstract
Latar Belakang: Kudis adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh tungau kudis Sarcoptes. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pada tahun 2014, kudis memiliki jumlah kasus yang tinggi di dunia yaitu 130 juta orang. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan, kebersihan pribadi dan kepadatan rumah tangga dengan gejala kudis di kalangan siswa perempuan di X Islamic Boarding School pada tahun 2018.
Metode: Penelitian ini adalah penelitian analitik kuantitatif dengan desain cross-sectional. Data penelitian ini dianalisis menggunakan uji Chi-Square. Subjek penelitian ini adalah siswa perempuan Madrasah Aliyah di X Islamic Boarding School pada tahun 2018.
Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan 80% siswa perempuan mengalami gejala kudis. Berdasarkan hasil uji statistik, ada hubungan yang signifikan antara kepadatan rumah tangga dan gejala skabies (p-value = 0,017).
Kesimpulan: Tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan dan kebersihan pribadi dengan gejala scabies. Berdasarkan hasil penelitian, direkomendasikan bahwa pondok pesantren untuk memberikan konseling kesehatan dan kebersihan bekerja sama dengan pusat kesehatan masyarakat, menyediakan fasilitas kesehatan, dan mengurangi orang di setiap kamar.
Background: Scabies is a skin disease caused by Sarcoptes scabies mites. According to the World Health Organization (WHO), in 2014, scabies has a high case number in the world which was 130 million people. This study was conducted to determine the relation between the level of knowledge, personal hygiene and household density with scabies symptoms among female students at X Islamic Boarding School in 2018.
Methods: This research is a quantitative analytical study with a cross-sectional design. The data of this study were analyzed using a Chi-Square test. The subjects of this study were female students of Madrasah Aliyah at X Islamic Boarding School in 2018.
Result: The Results show 80% of female students experience symptoms of scabies. Based on statistical test results, there is a significant relationship between the household density and symptoms of scabies (p-value = 0.017).
Conclusion: There is no relationship between level of knowledge and personal hygiene with symptoms of scabies. Based on the results of the research, it is recommended that islamic boarding school to provide health and hygiene counseling in collaboration with community health centers, provides health facilities, and reduce people in each room.
References
Chowsidow O. 2006. Scabies. The New England Journal of Medicine, Vol 35, hlm 1-16.
Ridwan, A., Sahrudin, & Ibrahim, K. 2017. Hubungan pengetahuan, personal hygiene, dan kepadatan hunian dengan gejala penyakit skabies pada santri di pondok pesantren darul muklisin kota kendari 2017. Skripsi. Jakarta : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Kelly, H., Bennett, N., Murray, S., & O‟Grady, A. 2009. Pengenalan, Pencegahan, dan Penyembuhan Penyakit-Penyakit Yang Disebabkan oleh Bakteri dan Virus (1st ed.). Yogyakarta: Palmall Yogyakarta.
Desmawati, Dewi, A. P., & Hasanah, O. 2015. Hubungan Personal Hygiene Dan Sanitasi Lingkungan Dengan Kejadian Skabies Di Pondok Pesantren AL-Kautsar Pekanbaru. JOM, Vol 2, No. 1, hlm 629-634.
Cintawati, & Hardiana, H. 2017. Pengukuran Faktor-Faktor Terhadap Pencegahan Penyakit Skabies. Jurnal Ilmiah Kesehatan, Vol 16, No. 1, hlm 32-38.
M, S. Y., Gustia, R., & Anas, E. 2015. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Skabies di Wilayah Kerja Puskesmas Lubuk Buaya Kota Padang Tahun 2015. Jurnal Kesehatan Andalas, Vol 7, No.1, hlm 52-56.
Putri, I. P. N., Wibowo, D. A., & Nugraheni, A. 2016. Hubungan Tingkat Pengetahuan Santri Dengan Perilaku Pencegahan Skabies di Pondok Pesantren Darut Taqwa Bulusan Semarang Tahun 2016. Jurnal Kedokteran Diponegoro, Vol 5, No. 4.
Muafidah, N., & Santoso, I. (2016). Hubungan Personal Higiene dengan Kejadian Skabies pada Santri Pondok Pesantren Al Falah Putera Kecamatan Liang Anggang Tahun 2016. Journal of Health Science and Prevention, Vol 1, No. 1.
Adibah, L., Nugroho, D., & Winami, S. 2016. Hubungan Beberapa Faktor Dengan Praktik Hygiene Genitalia Eksternal Pada Remaja Putri di Pondok Pesantren Al-Ishlah Tembalang Semarang Tahun 2016. Jurnal Kesehatan Masyarakat, Vol 3, No. 3, hlm 2-7.
Lathifa, M. 2014. Faktor - faktor yang berhubungan dengan suspect skabies pada santriwati pondok pesantren modern diniyyah pasia, kec. Ampek Angkek, kab. Agam, Sumatera Barat. Skripsi. Jakarta : UIN.
UD, H., & Ghazali, L. 2014. Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Skabies di Pondok Pesantren Milangi Nogotirto Gamping Sleman Yogyakarta. Jurnal Kedokteran Islam Indonesia, Vol 6, No. 3, hlm 150-156.
Pratama, T. S., Septianawati, P., & Pratiwi, H. 2017. Pengetahuan, Sikap, Kebersihan Personal Dan Kebiasaan Pada Santri Penderita Skabies Di Pondok Pesantren. Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Kesehatan, Vol XV, No. 3.
Ibbadurrahmi, H., Veronica, S., & Nugrohowati, N. 2016. Faktor- Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Kejadian Penyakit Skabies Pada Santri di Pondok Pesantren Qotrun Nada Cipayung Depok Februari 2016. Jurnal Profesi Medika ISSN, Vol 10, hlm 34-43.
Depkes RI. 2009. Riset Kesehatan Dasar. Jakarta : Departemen Kesehatan RI.
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia 1999. Persyaratan Kesehatan Perumahan (Keputusan Menteri Kesehatan Indonesia Nomor 829/MENKES/SK/VII/1999. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
Notoatmodjo, S. 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Notoatmodjo, S. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta : Rineka Cipta.
Ratnasari, A. F., & Sungkar, S. 2014. Prevalensi Skabies dan Faktor-faktor yang Berhubungan di Pesantren X , Jakarta Timur. Jurnal Kedokteran Indonesia, Vol 2, No. 1, hlm 8-10.
Authors who publish with this Journal agree to the following terms: (Download Copyright Notice)
1. Author retains copyright and grants the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a creative commons attribution license that allows others to share the work within an acknowledgment of the work’s authorship and initial publication of this journal.
2. Authors are able to enter into a separate, additional contractual arrangement for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g. acknowledgment of its initial publication in this journal).
3. Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g. in institutional repositories or on their websites) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published works.
4. User/public use of this website will be licensed to Creative Commons Attribution-ShareALike 4.0 International (CC BY-SA 4.0) License.