Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Keluhan Gangguan Penurunan Fungsi Penglihatan pada Pekerja Pengelasan di Wilayah Kelurahan Kedaung Kali Angke dan Kelurahan Kapuk, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat
Abstract
Abstrak
Latar Belakang: Data Puskesmas Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat pada bulan Januari hingga Oktober 2021 tercatat 113 pekerja industri informal mengalami gangguan penurunan fungsi penglihatan. Studi pendahuluan pada 20 pekerja pengelasan, mayoritas mengalami iritasi mata dan penurunan fungsi penglihatan. Penelitian bertujuan menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan keluhan gangguan penurunan fungsi penglihatan pada pekerja pengelasan di wilayah Kelurahan Kedaung Kali Angke dan Kelurahan Kapuk, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat.
Metode: Metode kuantitatif dengan desain studi cross sectional. Sampel sejumlah 59 orang dari 15 bengkel pengelasan. Variabel dependen adalah keluhan gangguan penurunan fungsi penglihatan, variabel independen adalah umur, masa kerja, lama paparan, dan penggunaan Alat Pelindung Diri (APD). Data yang digunakan berupa data primer dan sekunder. Analisis menggunakan uji statistik regresi linear sederhana dan chi-square.
Hasil: Sebanyak 31 pekerja pengelasan (52,5%) mengalami keluhan berat gangguan penurunan fungsi penglihatan. Uji statistik menunjukkan ada hubungan antara umur (P-value = 0,004) dan masa kerja (P-value = 0,020) dengan keluhan gangguan penurunan fungsi penglihatan. Hasil observasi lapangan menunjukkan rendahnya penggunaan APD (25,4%) pada pekerja pengelasan.
Kesimpulan: Umur dan masa kerja merupakan faktor utama yang berhubungan dengan keluhan gangguan penurunan fungsi penglihatan pada pekerja pengelasan di Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat. Disarankan agar pemilik bengkel las menetapkan jam kerja dan waktu istirahat yang sesuai. Saran untuk rendahnya penggunaan APD pada pekerja adalah pemilik bengkel las wajib menyediakan APD yang tepat guna dan layak pakai sesuai kebutuhan, memberikan edukasi dan memastikan para pekerja patuh dalam menggunakan APD dengan baik dan benar.
Factors Related with Complaints of Visual Impairment in Welding Workers in Kedaung Kali Angke and Kapuk Village, Cengkareng District, West Jakarta
Abstract
Background: Data from the Cengkareng District Center, West Jakarta, from January to October 2021, was recorded that 113 informal industry workers experienced impaired vision function. A preliminary study of 20 welding workers showed that most experienced eye irritation and decreased visual function. This study aimed to analyze the factors associated with complaints of decreased visual function in welding workers in the Kedaung Kali Angke and Kapuk Village, Cengkareng District, West Jakarta.
Methods: Quantitative method with a cross-sectional study design. A sample of 59 people from 15 welding workshops. The dependent variable is complaints of impaired visual function. The independent variables are age, years of service, length of exposure, and use of PPE. The data used are primary and secondary. Data analysis used simple linear regression and chi-square statistical tests.
Results: 31 welding workers (52.5%) experienced severe complaints of impaired visual function. Statistical tests showed a relationship between age (P-value=0.004) and years of service (P-value=0.020) with complaints of decreased visual function. The field observations showed the low use of PPE (25.4%) among welding workers.
Conclusion: Age and years of service are the main factors associated with complaints of decreased visual function in welding workers in Cengkareng District, West Jakarta. Based on the results of this study, it is recommended that the welding workshop owner set reasonable working hours and rest periods. The suggestion for the everyday use of PPE for workers is that the welding workshop owner is obliged to provide appropriate and suitable PPE for use as needed, provide education and ensure that workers are obedient in using PPE properly and correctly.
References
Setiyaji RB, Nasution RF. Pengaruh Penggunaan Safety Glass Terhadap Gangguan Penglihatan Pada Pekerja Pengelasan di PT Jaya Teknik Indonesia, Jakarta Selatan Tahun 2018. J Persada Husada Indones. 2019;6(21):21–31.
WHO. Blindness and Vision Impairment [Internet]. 14 Oktober 2021. 2021 [cited 2021 Dec 14]. Available from: https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/blindness-and-visual-impairment
Kementerian Kesehatan RI. Situasi Gangguan Penglihatan. 2018.
Kurniawan A. Gejala Fotokeratitis Akut Akibat Radiasi Sinar Ultraviolet (UV) Pada Pekerja Las Di PT. PAL Indonesia Surabaya. J Ikesma [Internet]. 2017;13(1):22–31. Available from: http://ejournals1.undip.ac.id/index.php/jkm
Harahap PS, Rachman I, Simanjuntak F. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Keluhan Mata pada Pekerja Las Industri Kecil di Kecamatan Tungkal Ilir Kabupaten Tanjab Barat Tahun 2017. Ris Inf Kesehat. 2017;6(2):142–51.
Ardiani RF, Dewi AK, Larasati G, Wijayanti R, Sumardiyono, Susilowati. Faktor-Faktor Penyebab Gangguan Penglihatan pada Pekerjaan Pengelasan. In: Faktor-Faktor Penyebab Gangguan Penglihatan pada Pekerjaan Pengelasan. Surakarta; 2018. p. 26–30.
Bureau of Labor Statistics. Injuries Work [Internet]. American Academy of Ophtalmology. 2018 [cited 2022 Feb 6]. Available from: https://www.aao.org/salud-ocular/consejos/injuries-work/
Setiawan D. Hubungan Antara Umur dan Intensitas Cahaya Las dengan Kelelahan Mata Pada Juru Las PT X di Kabupaten Gresik. Indones J Occup Saf Heal [Internet]. 2016;5(2):142–52. Available from: https://e-journal.unair.ac.id/IJOSH/article/view/4181/2826
Putra RA, Kurniawati E, Parman H. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Keluhan Mata pada Pekerja Bengkel Las di Kecamatan Jelutung Kota Jambi Tahun 2021. J Ilm Mns dan Kesehat [Internet]. 2022;5(1):529–36. Available from: http://jurnal.umpar.ac.id/index.php/makes
Widada A, Refiyanti R, Sari AK. Faktor Risiko yang Berhubungan dengan Keluhan Penglihatan pada Pekerja Bengkel Las Kota Bengkulu. Mitra Raflesia (Journal Heal Sci. 2020;12(2).
Handoko H. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. 2nd ed. Yogyakarta: BPFE UGM Yogyakarta; 2011.
Tarwaka. Ergonomi Industri : Dasar-dasar Pengetahuan dan Aplikasi di Tempat Kerja. II. Solo: Harapan Press; 2011.
Suma’mur. Hygiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja (Hiperkes). Jakarta: Sagung Seto; 2014.
Pratiwi YS, Widada W, Yulis ZE. Gangguan Kesehatan Mata Pada Pekerja di Bengkel Las Listrik Desa Sempolan Kecamatan Silo Kabupaten Jember. Indones J Heal Sci. 2015;5(2):137–49.
Pabala JL, Roga AU, Setyobudi A. Hubungan Usia, Lama Kerja, dan Tingkat Pencahayaan dengan Kelelahan Mata (Astenopia) pada Penjahit di Kelurahan Kuanino Kota Kupang. J Media Kesehat Masy. 2021;3(2):215–25.
Copyright (c) 2023 Ainnaya Natin Ristanti
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this Journal agree to the following terms: (Download Copyright Notice)
1. Author retains copyright and grants the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a creative commons attribution license that allows others to share the work within an acknowledgment of the work’s authorship and initial publication of this journal.
2. Authors are able to enter into a separate, additional contractual arrangement for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g. acknowledgment of its initial publication in this journal).
3. Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g. in institutional repositories or on their websites) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published works.
4. User/public use of this website will be licensed to Creative Commons Attribution-ShareALike 4.0 International (CC BY-SA 4.0) License.