Skip to main content Skip to main navigation menu Skip to site footer

GEOGRAPHIC INFORMATION SYSTEM ANALYSIS DAN DETERMINAN YANG BERPENGARUH TERHADAP KEMATIAN MATERNAL DI RSU KABUPATEN TANGERANG TAHUN 2016-2017

  • Susi Shorayasari Zuhron Sekolah tinggi ilmu kesehatan banten
  • kamaluddin Latief Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Banten
  • Clara Novani Ryzkiana Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Banten
Keywords: Analisis spasial, Kematian ibu, Rujukan, Sistem informasi geografis, Special analysis, Maternal Mortality, Referral, Geographic Information System

Abstract

Latar Belakang: Salah satu upaya untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi adalah melalui program surveilens yang diimplementasikan dalam program Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWS KIA). Hasil pengelolaah data PWS KIA disajikan dalam bentuk narasi, tabulasi, grafik, dan  peta. Dirumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang sendiri dalam pelaporan kematian maternal belum adanya penyajian dalam bentuk peta yang digunakan untuk menggambarkan kejadian berdasarkan gambaran geografis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemetaan wilayah kematian maternal dengan menggunakan geographic information system analisis dan determinan yang berpengaruh di RSU Kabupaten Tangerang tahun 2016-2017.

Metode : Jenis penelitian ini merupakan penelitian analitik, dengan menggunakan metode kuantitatif dan pendekatan secara retrospektif dan mempelajari distribusi kasus kematian ibu dengan menggunakan SIG. Populasi penelitian adalah seluruh kasus kematian maternal di RSU Kabupaten Tangerang tahun 2016-2017. Sampel berjumlah 53 kasus. Analisis data menggunakan analisis spasial dan univariat. Analisis univariat menggunakan Frekuensi.

Hasil: distribusi kematian maternal di RSU Kabupaten mengalami penurunan dari Tahun 2016-2017. Tahun 2016: kematian obstetri langsung PEB (46,4%), Usia 20-35 (67,9%), pendidikan SD (42,9%), pekerjaan IRT (64,3%), Gravida >3 (21,4%), Paritas 1-3 (42,9%), Tidak memilki riwayat abortus (28,6%), Cara masuk melalui rujukan (75%), Jenis pembiayaan BPJS (53,6%),  Wilayah perkotaan (72,7%). Tahun 2017: kematian obstetric langsung PEB (40%),  Usia 20-35 (28%), Pendidikan SD (40%), Pekerjaan IRT (60%), Gravida > 3(28%),  Paritas 1-3 (60%), Ada riwayat abortus (20%),  Cara masuk melalui rujukan (76%),  Jenis pembiayaan BPJS (72%), Wilayah perkotaan (78,6%). Kasus kematian ibu di Kabupaten Tangerang memiliki pola menyebar, sebanyak 1-2 kematain setiap desa/kecamatan, 75% berasal dari perkotaan. Ibu yang berasal dari luar Kabupaten Tangerang tahun 2016 (21,4%) dan 2017 (44%).

Kesimpulan: Kasus kematian ibu memiliki pola menyebar. Kasus paling banyak masuk melalui rujukan, sebagian besar berdomisili diwilayah perkotaan.

Geographic Information System Analysis And Determinants Of Maternal Mortality In Tangerang Public Hospital

Abstract

Background: one of the efforts to reduce maternal and infant mortality is through a surveillance program implemented by the local mother and child health monitoring program (PWS KIA). Results of data processing PWS KIA presented in the form of narration, tabulation, graphics, and maps. At the Tangerang District Public Hospital, in the reporting of maternal deaths, there is no presentation in the form of maps used to describe  events based on geographic representation. This study aims to determine the mapping of maternal mortality areas by using geographic information system analysis and influential determinants in Tangerang district public hospital in 2016-2017.

Research Methods: This type of research is an analytical study, using quantitative methods and retrospective approach and studying the distribution of maternal mortality cases using GIS. The study population is all cases of maternal deaths in Tangerang District General Hospital in 2016-2017. The sample was 53 cases. Data analysis using spatial and univariate analysis. Univariate analysis using frequency.

 Results: maternal mortality distribution in Tangerang District General Hospital decreased from 2016-2017. The year 2016: the direct obstetric death of PEB (46.4%). Age of 20-35 (67.9%), elementary education (42.9%), IRT work (64.3%), Gravida> 3 (21.4%), Parity 1-3 (42.9%), No history of abortion (28.6%), How to enter by  referral (75%), Type of financing BPJS (53.6%), Urban area (72.7%). The year 2017: the direct obstetric death of PEB (40%). Age 20-35 (28%), elementary education (40%), IRT (60%), Gravida> 3 (28%), Parity 1-3 (60%), Abortion history (20%), through referral (76%), Type of financing BPJS (72%), Urban area (78.6%). Maternal mortality cases in the District have spread patterns, as many as 1-2 deaths as village / . 75% comes from urban areas. Mothers coming from outside Tangerang District in 2016 (21.4%) and 2017 (44%).

 Conclusion: The case of maternal death has a diffuse pattern. Most cases enter through referrals, most of them domiciled in urban areas.

Keywords: Special Analysis; Maternal Mortality; Referral; Geographic Information System

References

World Health Organization

Survei Demografi dan Kesehatan Ibu tahun. (2012). Angka Kematian Ibu.

Kementrian Kesehatan. (2013). Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2012. Kementerian Kesehatan RI. https://doi.org/351.770.212 Ind P

Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang. (2017). Profil Kesehatan Kabupaten Tangerang 2016. Retrievedfrom http://dinkes.tangerangkab.go.id/wp- content/files/Profil_2016_New.pdf

Chalid, M. (n.d.). Upaya Menurunkan Angka Kematian Ibu : 1–8

Sumami, S., Hidayat, S., & Mulyadi, E. (2014). Hubungan gravida ibu dengan kejadian preeklampsia. EJournal Keperawatan, 4, 3–7.

Rahmawati, P., Martini, S., & Wahyuno, C. (2013). Analisis Determinan Kematian Maternal Pada Masa Nifas Di Kabupaten Sidoarjo Tahun 2012.

BPS. (2015). Profil Penduduk Indonesia Hasil Supas 2015. https://doi.org/2101033

Blanc, A. K., Winfrey, W., & Ross, J. (2013). New Findings for Maternal Mortality Age Patterns: Aggregated Results for 38 Countries. PLoS ONE, 8(4), 1–9. https://doi.org/10.1371/journal.pone.00598 64

Fibriana, A. I. (2007). Faktor-Faktor Risiko yang Mempengaruhi KematianMaternal (Studi Kasus di Kabupaten Cilacap). Universitas Dipenegoro, 79.

Karlsen, S., Say, L., Souza, J. P., Hogue, C. J., Calles, D. L., Gülmezoglu, A. M., & Raine, R. (2011). The relationship between maternal education and mortality among women giving birth in health care institutions: Analysis of the cross sectional WHO Global Survey on Maternal and Perinatal Health. BMC Public Health, 11(1), 606. https://doi.org/10.1186/1471-2458-11-606

Andini, R. M., Sondakh, J., & Laihad, B. (2015). Gambaran Angka Kematian Ibu Di Rsup. Prof. Dr. R. D. Kandou Manado, 1– 7.

Tim Kajian Aki-Aka, Depkes Ri. (2004). Kajian Kematian Ibu Dan Anak di Indonesia. In B. P. Jakarta. Jakarta.

Sumarni. (2014). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kematian Ibu di Kabupaten Banyumas Jawa Tengah Tahun 2009-2011. Jurnal Ilmiah Kebidanan, 5(1), 52–62.

Retnaningsih, E. (2009). Studi Kasus Kontrol : Pengaruh Faktor Perilaku Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil Terhadap Kematian Ibu Di Empat Kabupaten/Kota Di Provinsi Sumatera Selatan.

Perinatal And Maternal Mortality Review Committee. (2013). Seventh Annual Report Of The Perinatal And Maternal Mortality Review Commitee. New Zealand.

Ramos, S., Romero, M., & Karolinski, A. (2007). A Comprehensive Assessment Of Maternal Deaths In Argentina:Translating Multicentre Collaborative Reasearch Into Action.

Saifuddin, Abdul Bari. (2008). Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Sumami, S., Anasari T. (2014). Faktor Yang Mempengaruhi Keterlambatan Rujukan Pada Kasus Kematian Ibu Di RS Margono Soekardjo. Jurnal Ilmiah Kebidanan, 5, 26–34.

Women Research Institute. (2018). Efektifitas jaminan kesehatan nasional untuk menurunkan angka kematian ibu; pengalaman bidan dan perempuan di Jakarta Timur dan kota Bandung. https://www.wri.or.id/166-current-project- id/perempuan-kesehatan/angka-kematian- ibu/636-penelitian-pelaksanaan-jaminan- kesehatan-nasional-pengalaman-bidan-di- jakarta.html#.W1-ogNIzbIU

Lemhannas RI. (2014). Pencarian solusi dan penyusunan strategi pelaksanaan BPJS Kesehatan.

Gustia, H., Susilahati, & Susilo, D. (2016). Dampak Implementasi Program Jaminan Kesehatan Nasional Terhadap Penurunan Angka Kematian Ibu : Studi Kasus Di Kabupaten Bogor. Jurnal Kedokteran dan Kesehatan, 12, 1-115.

Ebeniro, J. (2012). The Geography Of Maternal Mortality In Nigeria.

Setiawan, A., Lazuardi, L., Hakimi, M., Biostatistika, D., Populasi, K., Kedokteran, F., & Mada, U. G. (2017). Analisis Distribusi Spasial Kematian Ibu di Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011 – 2013, 1(2).

UNICEF. (2012). Kesehatan Ibu & Anak. UNICEF Indonesia, (Gambar 2), 1–2. https://doi.org/9870

Kementrian Kesehatan. (2010). Pedoman Audit Material Perinatal (Amp), 67.

Zuhrawardi. (2008). Tingkat Pertama Peserta Wajib Pt . Askes Di Kota Banda Aceh Tahun 2007 T E S I S Oleh : Zuhrawardi. Universitas Stuttgart.

Luti, I., Hasanbasri, M., & Lazuardi, L. (2012). Kebijakan Pemerintah Daerah Dalam Meningkatkan Sistem Rujukan Kesehatan Daerah Kepulauan Di Kabupaten Lingga Provinsi Kepulauan Riau. Jurnal Kebijakan Kesehatan Indonesia, 01(01), 24–35

Sari, V. P. (2012). Obstetri Di ICU Dan HCU Rumah Sakit KARYADI Semarang Periode Februari 2010 – Februari 2012. Medika Muda.

Kementrian Kesehatan. (2014). Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2013. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI. https://doi.org/351.770.212 Ind P

Kementerian Kesehatan RI. (2014). Infodatin Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI. Pusat Data Dan Informasi Kementrian Kesehatan RI : Penyebab Kematian Ibu. Retrieved from www.depkes.go.id/resources/download/pus datin/infodatin/infodatin-ibu.pdf

Published
2019-12-25