Environmental Factors and the Pulmonary Tuberculosis Cases in Bandung City in 2015-2019: an Ecological Study
Abstract
Introduction: Pulmonary tuberculosis continues to be primary threat to public health by about 10.6 million cases in 2021. Among the countries, Indonesia being the second-largest contributor of tuberculosis cases. Bandung is the city in Indonesia which the incidence of pulmonary tuberculosis has been risen steadily since 2015. However, there is no information about the causes of the risen cases in Bandung city.
Methods: Using an ecological study methodology, this study investigated the relationship between the number of pulmonary tuberculosis cases and the environmental factors including of healthy house coverage, population density, and the coverage of families with clean and healthy living behaviors. The correlation test between variables was done with either the Spearman correlation test or the Pearson correlation test, based on the results of the normality test on each data.
Results: This study demonstrates a correlation between the coverage of healthy house and population density with the number of pulmonary tuberculosis cases, with both having a p-value of <0.001, but not the coverage of families with clean and healthy living behaviors.
Conclusion: It is advisable to empower local communities, utilize the technology as an empowerment facility, and utilize the role of public figures in health promotion to maximize the government efforts to prevent the pulmonary tuberculosis.
Keywords: Healthy house, PHBS, Population density, Pulmonary tuberculosis
Latar Belakang: Tuberkulosis paru masih menjadi ancaman utama bagi kesehatan masyarakat dengan jumlah kasus sebesar 10,6 di tahun 2021. Di dunia, Indonesia merupakan kontributor kasus tuberkulosis terbesar kedua. Kota Bandung merupakan kota di Indonesia yang insiden tuberkulosis parunya terus meningkat sejak tahun 2015. Namun, tidak terdapat informasi mengenai penyebab kenaikan kasus di Kota Bandung.
Metode: Menggunakan metode studi ekologi, studi ini meneliti hubungan antara kasus tuberkulosis paru dengan faktor lingkungan, termasuk cakupan rumah sehat, kepadatan penduduk, dan cakupan rumah tangga berperilaku hidup bersih dan sehat. Uji korelasi antar variabel akan dilakukan menggunakan uji korelasi Spearman atau uji korelasi Pearson, bergantung pada hasil uji normalitasnya masing-masing.
Hasil: Studi ini menunjukkan korelasi antara cakupan rumah sehat dan kepadatan penduduk dengan kasus tuberkulosis, dengan keduanya memiliki nilai p sebesar <0,001, namun tidak dengan cakupan rumah tangga berperilaku hidup bersih dan sehat.
Kesimpulan. Dari hasil studi ini, disarankan untuk memerdayakan komunitas lokal, memanfaatkan teknologi sebagai fasilitas pemberdayaan, dan memaksimalkan peran figur publik dalam upaya promosi kesehatan untuk memaksimalkan upaya pemerintah dalam usaha pencegahan tuberkulosis paru.
Kata kunci: Kepadatan penduduk, PHBS, Rumah sehat, Tuberkulosis paru, Usia
References
Siregar PA, Farashati JI, Syafira AC, Febrina D. Konsep Epidemiologi Terjadinya Penyakit Tuberkulosis. J Heal Med Res 2023;3(3):462–70.
Nurjana MA. Faktor Risiko Terjadinya Tubercolosis Paru Usia Produktif (15-49 Tahun) di Indonesia. Media Penelit dan Pengemb Kesehat 2015;25(3):163–70.
World Health Organization. Global Tuberculosis Report 2022 [Internet]. 2022 [cited 2023 Feb 21]. Available from: https://www.who.int/teams/global-tuberculosis-programme/tb-reports/global-tuberculosis-report-2022/tb-disease-burden/2-1-tb-incidence
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Profil Kesehatan Indonesia 2021. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2022.
Jabar Open Data. Jumlah Kasus Penyakit Tuberkulosis Berdasarkan Kabupaten/Kota di Jawa Barat [Internet]. 2022 [cited 2023 Apr 13]. Available from: https://opendata.jabarprov.go.id/id/dataset/jumlah-kasus-penyakit-tuberkulosis-berdasarkan-kabupatenkota-di-jawa-barat
Dinas Kesehatan Kota Bandung. Profil Kesehatan kota Bandung Tahun 2019. 2019.
Tsui Larang CH, Deng A, Pan S. Coronavirus Disease 2019: Epidemiological Factors During Aerosol-Generating Medical Procedures. Int Anesth Res Soc 2020;131(3):1–3.
Suryani FT, Ibad M. Analisis Faktor Kepadatan Penduduk, Cakupan Rumah Sehat Dan Sanitasi Rumah Tangga Terhadap Kejadian Tuberkulosis Tahun 2018. J Sos Sains 2022;2(10):1086–95.
World Health Organization. WHO Housing and Health Guidelines [Internet]. 2018. Available from: http://www.who.int/phe%0Ahttp://apps.who.int/bookorders.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 829/MENKES/SK/VII/1999. 1999.
Andas AM, Romantika IW, Manuaba IBGA. Faktor Risiko Kejadian Tuberkulosis di Puskesmas Landono Kabupaten Konawe Selatan. J Keperawatan 2019;3(1):16–20.
Fikri Z, Samudra WBS, Kurnia AD, Masruroh NL, Melizza N. Hubungan Status Rumah Sehat Dengan Kejadian Tuberkulosis di Wilayah Kecamatan Campurdarat. Indones Heal Sci J 2021;1(2):34–41.
Suprapto S, Arda D. Pemberdayaan Masyarakat Melalui Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Meningkatkan Derajat Kesehatan Masyarakat. J Pengabdi Kesehat Komunitas 2021;1(2):77–87.
Saputra FF, Wahjuni CU, Isfandiari MA. Spatial Modeling of Environmental-Based Risk Factors of Tuberculosis in Bali Province: an Ecological Study. J Berk Epidemiol 2020;8(1):26.
Wulandari DH. Analisis Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kepatuhan Pasien Tuberkulosis Paru Tahap Lanjutan Untuk Minum Obat di RS Rumah Sehat Terpadu Tahun 2015. J Adm Rumah Sakit Indones 2015;2(1):17–28.
Sari M, Fitriyani S. Analisis Spasial Temporal Sosiodemografi dan Variabilitas Iklim Terhadap Kejadian Tuberkulosis Paru BTA Positif di Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2017. J Untuk Masy Sehat 2021;5(2):140–50.
Chen J, Chen L, Zhou M, Wu G, Yi F, Jiang C, et al. Transmission of Multidrug-resistant Tuberculosis within Family Households by DTM-PCR and MIRU-VNTR Genotyping. BMC Infect Dis [Internet] 2022;22(1):1–8. Available from: https://doi.org/10.1186/s12879-022-07188-7
Sari RP, Arisandi RD. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Penyakit TB Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Walantaka. J Ilmu Kesehat Masy 2018;7(01):25–32.
Yigibalom N, Sulistiyani S, Nurjazuli N. Faktor Risiko Kebiasaan Tinggal di Rumah Etnis dan Membuang Dahak Sembarang pada Kejadian TB Paru di Kabupaten Jayawijaya, Papua. J Kesehat Lingkung Indones 2019;18(1):1.
Sari D. Gambaran Sanitasi dan Perilaku Penghuni Rumah Penderita Tuberkulosis di Wilayah Kerja Puskesmas Kedaton Kota Bandar Lampung Tahun 2021. J Kesehat Lingkung Ruwa Jurai 2021;15(3):138–43.
Ian Prasetya N. Pengaruh Faktor-Faktor Rumah Sehat Dan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Terhadap Kejadian Tuberkulosis Paru Di Wilayah Kerja Puskesmas Waru Kecamatan Waru Kabupaten Sidoarjo. Swara Bhumi 2020;5(9):74–82.
Butarbutar MH. Hubungan Perilaku dan Sanitasi Lingkungan dengan Pasien TB Paru. J Borneo Holist Heal 2018;1(1):51–61.
Kurniawan R, Hariaji I. Edukasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dalam Mengatasi Demam Berdarah Dengue (DBD) pada Siswa/i SDN 060807 di Kelurahan Pasar Merah Barat Kota Medan. J Implementa Husada 2022;3(3).
Hasan FA, Nurmaladewi, Saktiansyah LOA. Pengaruh Lingkungan Fisik Rumah dan Perilaku Terhadap Kejadian Tuberkulosis Paru BTA Positif: Sebuah Studi Kasus Kontrol. IKESMA J Ilmu Kesehat Masy 2023;19(1).
Dwi Hartanto T, Dian Saraswati L, Sakundarno Adi M, Udiyono A. Analisis Spasial Persebaran Kasus Tuberkulosis Paru di Kota Semarang tahun 2018. J Kesehat Masy [Internet] 2019;7(4):2356–3346. Available from: http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm
Srisantyorini T, Nabilla P, Herdiansyah D, Fajrini F, Studi Kesehatan Masyarakat P, Kesehatan Masyarakat F, et al. Analisis Spasial Kejadian Tuberkulosis di Wilayah DKI Jakarta Tahun 2017-2019. J Kedokt dan Kesehat [Internet] 2022;18(2):131–8. Available from: https://jurnal.umj.ac.id/index.php/JKK
Hastut T, Ahmad LOAI, Ibrahim K. Analisis Spasial, Korelasi dan Tren Kasus TB Paru BTA Positif Menggunakan WEB Sistem Informasi Geografis di Kota Kendari Tahun 2013-2015. J Ilm Mhs Kesehat Masy 2016;1(3):1–15.
Inggarputri YR, Trihandini I, Novitasari PD, Makful R. Spatial Analysis of Tuberculosis Cases Diffusion Based on Population Density in Bekasi Regency in 2017-2021. BKM Public Heal Community Med 2023;39(1):1–6.
Ratri A, Wahyuningsih NE, Murwani R, Lingkungan BK, Kesehatan F. Hubungan Kepadatan Hunian dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue di Semarang. J Kesehat Masy [Internet] 2017;5(5):434–40. Available from: http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm
Pramono JS, Wiyadi. Hubungan Lingkungan Fisik Rumah dan Kepadatan Hunian dengan Prevalensi Tuberkulosis di Kecamatan Sungai Kunjang Kota Samarinda. J Kesehat Masy Indones 2021;16(1):42–51.
Copyright (c) 2023 Cecilia Nadine Atillah, Ririn Arminsih Wulandari, Fitri Kurniasari
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this Journal agree to the following terms: (Download Copyright Notice)
1. Author retains copyright and grants the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a creative commons attribution license that allows others to share the work within an acknowledgment of the work’s authorship and initial publication of this journal.
2. Authors are able to enter into a separate, additional contractual arrangement for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g. acknowledgment of its initial publication in this journal).
3. Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g. in institutional repositories or on their websites) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published works.
4. User/public use of this website will be licensed to Creative Commons Attribution-ShareALike 4.0 International (CC BY-SA 4.0) License.