Skip to main content Skip to main navigation menu Skip to site footer

Analisis Spasial Pemberian TTD pada Ibu Hamil dan Rematri Serta Stunting pada Balita: Studi Perbandingan Dua Daerah di Sumatera Selatan

  • Mita Julianti Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sriwijaya, Indonesia
  • Najmah Najmah Faculty of Public Health, Sriwijaya University
  • Fery Fahrizal Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan, Indonesia
  • Trisnawarman Trisnawarman Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan, Indonesia
  • Lisa Marniayati Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan, Indonesia
  • Rini Oktarina Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan, Indonesia
Keywords: Ibu hamil, Pemetaan, Remaja putri, Stunting, Tablet tambah darah

Abstract

Latar Belakang: Salah satu langkah pencegahan untuk mengatasi masalah gizi berupa stunting adalah dengan memberikan Tablet Tambah Darah (TTD) yang harus dikonsumsi secara rutin baik oleh ibu hamil maupun remaja putri. Tujuan penelitian ini untuk menggambarkan sekaligus membandingkan distribusi pemberian TTD ibu hamil dan remaja putri serta kejadian stunting di Kota Palembang dan Kabupaten Musi Rawas, Sumatera Selatan, dengan bantuan QGIS yang dapat memberikan kemudahan dalam visualisasi data mendalam.
Metode: Analisis deskriptif menggunakan metode spasial dengan jenis data sekunder dan dianalisis pada bulan Agustus-September 2023. Sampling dilakukan dengan teknik total sampling dimana sebanyak 2.511 ibu hamil, 66.631 rematri, dan 623 balita stunting di Kota Palembang. Serta 6.270 ibu hamil, 21.046 rematri, dan 1.189 balita stunting di Kabupaten Musi Rawas menjadi sampel penelitian. Data yang digunakan bersumber dari E-PPGBM Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan tahun 2022 berbentuk dokumen soft file.
Hasil: Prevalensi stunting pada Kabupaten Musi Rawas lebih tinggi (4,2%) dibandingkan dengan prevalensi stunting di Kota Palembang (0,5%). Distribusi TTD pada ibu hamil di Kota Palembang (99,29%) lebih tinggi dibandingkan Kabupaten Musi Rawas (94,44%), sedangkan untuk distribusi TTD pada remaja putri di Kota Palembang lebih rendah (70,46%) dibandingkan di Kabupaten Musi Rawas (83,93%). 
Kesimpulan: Persebaran TTD pada ibu hamil dan remaja putri di kedua daerah tersebut sudah baik, meskipun capaian TTD pada ibu hamil di Kabupaten Musi Rawas masih belum memenuhi target pemerintah. Serta menunjukkan kasus stunting di Kabupaten Musi Rawas termasuk ke dalam kategori rendah dan kasus stunting di Kota Palembang termasuk ke dalam kategori sangat rendah menurut WHO.
Kata Kunci: Ibu hamil, Pemetaan, Remaja putri, Stunting, Tablet tambah darah

Background: One of the preventive measures to overcome the nutritional problem of stunting is by providing iron supplement tablets (TTD) which must be consumed by pregnant women and teenage girls. The aim of this research is to describe and compare the distribution of TTD among pregnant women and teenage girls as well as the incidence of stunting in Palembang City and Musi Rawas Regency, South Sumatera, using the QGIS which can provide in-depth data visualization.
Methods: Descriptive analysis using spatial methods with the type of secondary data. The samples used total sampling technique were 2,511 pregnant women, 66,631 teenage girls, and 623 stunting toddlers in Palembang City and 6,270 pregnant women, 21,046 teenage girls, and 1,189 stunting toddlers in Musi Rawas Regency. The data used in this research is a soft file document took from E-PPGBM South Sumatera Health Service in 2022.
Results: The prevalence of stunting in Musi Rawas (4.2%) was higher than the prevalence of stunting in Palembang (0.5%). The distribution of TTD among pregnant women in Palembang (99.29%) was higher than in Musi Rawas (94.44%). While the distribution of TTD among teenage girls in Palembang (70.46%) was lower than Musi Rawas (83.93%).
Conclusion: The distribution of iron supplement tablets among pregnant women and teenage girls in these two areas was good although achieving TTD for pregnant women in Musi Rawas Regency still hadn’t met the government’s target. It also showed that stunting cases in Musi Rawas are categorized as low and stunting cases in Palembang were categorized as very low according to WHO.
Keywords: Iron supplement tablets, Mapping, Pregnant women, Stunting, Teenage girls

References

Kementerian Kesehatan RI. Riskesdas 2018. Lap Nas Riskesdas 2018. 2018;44(8):181–222. Available from: http://www.yankes.kemkes.go.id/assets/downloads/PMK No. 57 Tahun 2013 tentang PTRM.pdf.

Halim LA, Warouw SM, Manoppo JIC. Hubungan Faktor-Faktor Risiko Dengan Stunting pada Anak Usia 3-5 Tahun di Tk/Paud Kecamatan Tuminting. Jurnal Medik dan Rehabilitasi. 2018;1:1–8.

Kementerian Kesehatan RI. Infodatin : Pusat Data Dan Informasi Kementerian Kesehatan RI Situasi Balita Pendek. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2016; ISSN 2442-(Hari anak Balita 8 April):1–10.

Nirmalasari NO. Stunting Pada Anak : Penyebab dan Faktor Risiko Stunting di Indonesia. Qawwam Journal for Gender Mainstreaming. 2020;14(1):19–28.

Kementerian Kesehatan RI. Arah Kebijakan Dan Rencana Aksi Program Kesehatan Masyarakat Tahun 2020 –2024 [Internet]. 2020. Available from: https://kemkes.go.id.

Kementerian Kesehatan RI. Hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022. 2023;1–7.

Casnuri, Fauziah A, Astuti IR. Modul Pencegahan Stunting Dalam Pelayanan Kebidanan. Banyumas, Jawa Tengah: CV. Pena Persada; 2022.

Rosha BC, Sari K, SP IY, Amaliah N, Utami NH. Peran Intervensi Gizi Spesifik dan Sensitif dalam Perbaikan Masalah Gizi Balita di Kota Bogor. Buletin Penelitan Kesehatan. 2016;44(2).

Kementerian Kesehatan RI. Pedoman Pemberian Tablet Tambah Darah ( TTD ) Bagi Remaja Putri. 2020.

Kementerian Kesehatan RI. Pedoman Pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) Bagi Ibu Hamil. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2020;24.

Permatasari T, Briawan D, Madanijah S. Efektivitas Program Suplementasi Zat Besi pada Remaja Putri di Kota Bogor (Effectiveness of Iron Supplementation Programme in Adolescent girl at Bogor City). J Media Kesehatan Masyarakat Indonesia. 2018;14(1):1–8.

Haile D, Tabar L, Lakew Y. Differences in spatial distributions of iron supplementation use among pregnant women and associated factors in Ethiopia: Evidence from the 2011 national population based survey. BMC Pregnancy Childbirth. 2017;17(1):1–8.

Bahri S, Midyanti DM, Hidayati R. Pemanfaatan QGIS Untuk Pemetaan Fasilitas Layanan Masyarakat Di Kota Pontianak. CESS (Journal Computer Engineering, System and Science. 2020;5(1):70.

World Health Organization. WHO Global Database on Child Growth and Malnutrition. 2018.

Halim AN, Restu AKA, Arbansyah. Optimasi Data Geospasial Pembaruan Pemetaan Kecamatan Sungai Pinang dengan Pendekatan QGIS. Jurnal GEMBIRA (Pengabdian Kepada Masyarakat). 2023;1(06):1940–55.

Kementerian Kesehatan RI. Pedoman Penatalaksanaan Pemberian Tablet Tambah Darah. Kemenkes RI. 2018;46. Available from: https://promkes.kemkes.go.id/download/fpck/files51888Buku Tablet Tambah darah 100415.pdf.

Sutarto, Mayasari D, Indriyani R. Stunting, Faktor Resiko dan Pencegahannya. Jurnal Agromedicine. 2018;5(1):540–5.

Ibrahim IA, Faramita R. Hubungan Faktor Sosial Ekonomi Keluarga dengan Kejadian Stunting Anak Usia 24-59 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Barombong Kota Makassar Tahun 2014. Al-Sihah Public Health Science Journal. 2015;7(1):63–75.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Laporan Kinerja Direktorat Gizi Masyarakat Tahun 2019. 2019.

Fitriana F, Dwi Pramardika D. Evaluasi Program Tablet Tambah Darah pada Remaja Putri. Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia. 2019;2(3):200–7.

Hasanah N, Lestari F, Yuniarni U. Evaluasi Program Pemberian Tablet Tambah Darah Pada Remaja Putri Anemia dan Non Anemia di Wilayah Puskesmas Antapani. Jurnal Ilmu Kesehatan. 2020;2(3):147–58.

Savitry NSD, Arifin S, Asnawati A. Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Niat Konsumsi Tablet Tambah Darah Pada Remaja Puteri. Berkala Kedokteran. 2017;13(1):113.

Juwita R. Hubungan Konseling dan Dukungan Keluarga Terhadap Kepatuhan Ibu Hamil Mengkonsumsi Tablet Fe. Jurnal Endurance. 2018;3(1):112.

Ilham AFTA, Yusriani Y, Bur N. Dukungan Teman Sebaya Berhubungan Dengan Konsumsi Tablet Tambah Darah Pada Remaja Putri. Wind Public Health Journal. 2023;4(2):267–73.

Ningtyias FW, Quraini DF, Rohmawati N. Perilaku Kepatuhan Konsumsi Tablet Tambah Darah Remaja Putri di Jember, Indonesia. Jurnal PROMKES. 2020;8(2):154.

Muchtar F, Anggraeni NLA. Pengetahuan, Sikap dan Kepatuhan Mengonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) Pada Ibu Hamil Selama Masa Pandemi Covid-19. Nursing Care and Health Technology Journal. 2021;1(3):144–54.

Wahyuni S, Kebidanan J, Kemenkes P, Raya P. Artikel Penelitian Efektifitas Pendampingan Minum Tablet Tambah Darah (TTD). Jurnal Surya Medika. 2018;3(2).

Nuradhiani A, Briawan D, Dwiriani CM. Dukungan guru meningkatkan kepatuhan konsumsi tablet tambah darah pada remaja putri di Kota Bogor. Jurnal Gizi dan Pangan. 2017;12(3):153–60.

Aditianti, Yurista Permanasari dan EDJ. Pendampingan Minum Tablet Tambah Darah (TTD) Dapat Meningkatkan Kepatuhan Konsumsi Ttd Pada Ibu Hamil Anemia (Family and Cadre Supports Increased Iron Pils Compliance in Anemic Pregnant Women). Penelitian Gizi dan Makanan. 2015;38(1):71–8.

Saputri RA. Upaya Pemerintah Daerah Dalam Penanggulangan Stunting Di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. JDP (Jurnal Dinamika Pemerintahan). 2019;2(2):152–68.

Aguilera Vasquez N, Daher J. Do nutrition and cash-based interventions and policies aimed at reducing stunting have an impact on economic development of low-and-middle-income countries? A systematic review. BMC Public Health. 2019;19(1):1419.

Published
2024-01-25