Skip to main content Skip to main navigation menu Skip to site footer

Pengalaman Remaja Mengakses Konten Pornografi di SMP Perintis Depok Jawa Barat

  • evin Novianti UPN Veteran Jakarta
  • Popy Zevriyanti Program Studi S1 Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta
  • Duma Lumban Tobing Program Studi S1 Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta
Keywords: Konten, Akses, Pengalaman, Pornografi, Remaja

Abstract

Abstrak
Latar belakang : Pornografi masih menjadi trend dan issue yang populer dikalangan remaja karena kontennya yang mudah diakses seperti melalui internet. Penelitian ini bertujuan mengetahui gambaran pengalaman remaja mengakses konten pornografi di SMP Perintis Depok Jawa Barat.
Metode : Penelitian menggunakan tekhnik deskriptif analitik dengan pengambilan sampling yang digunakan Simple Random Sampling. Sampel sebanyak 125 responden.
Hasil : Hasil peneltian menunjukkan pengalaman remaja mengakses konten pornografi antara lain : usia pertama kali 12-15 tahun (67.2%), bentuk pornografi foto (25.6%), media pornografi situs internet (36.8%), tempat pertama kali sekolah (36.8%), alasan mengakses rasa ingin tahu (54.4%), orang yang menemani teman sebaya (52.8%), perasaan saat melihat jijik (44.8%), perasaan setelah melihat menyesal (37.6%).
Kesimpulan : Saran bagi siswa hendaknya bisa lebih banyak melakukan kegiatan positif disekolah seperti memperbanyak organisasi.

 

Adolescent Experience of Accessing Pornographic Content in Depok West Java

Abstract
Background:
Pornography is still a trend and issue that is popular among teenagers because the content is easily accessible as through the internet. This study aims to find out the experience of teenagers accessing pornographic content in SMP Perintis Depok West Java.

Method: This research uses descriptive-analytic research design with the sampling technique used Simple Random Sampling. Sample as many as 125 respondents.
Results : The results of the study showed that teenagers accessed pornographic content, among others: age 12-15 years old (67.2%), pornographic images (25.6%), internet site pornography (36.8%), first place school (36.8%), accessing curiosity (54.4%), peers (52.8%), feelings of disgust (44.8%), feeling after seeing regrets (37.6%).
Conclusion: Suggestions for students should be able to do more positive activities in school such as multiply the organization.

References

Anisah, 2016. Efek Tayangan Pornografi di Internet Pada Perilaku Remaja di Desa Suka Maju Kecamatan Tenggarong Seberang. eJournal Ilmu Komuunikasi, 2016.

BKKBN, (2015). Peran Keluarga dalam Membangun Insan Berkarakter. Kalbar.bkkbn.go.id.

Creativity & Kurniawan, (2017). Menangkal Cyber porn. PT Elex Media Komputindo.

Depkes, (2010). Kesehatan Remaja Problemn dan Solusinya. Salemba Medika.

Fikawati&Supriati, (2015) Efek Paparan Pornografi Pada Remaja SMP Negeri Kota Pontianak Tahun 2012.

Hariyadi, dkk (2015). Perilaku Seksual Remaja Akibat Paparan Media Pornografi. Jurnal Kesmasindo Vol.7 No.3

Haryanto & Rahmania, (2017). Persepsi Pornografi Pada Anak (Studi Pendahuluan Pada Siswa Kelas 5 Sekolah Dasar Islam ―X‖). Jurnal Ilmiah Psikologi Vol.8 No.1

Hurlock, (2015). Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Erlangga.

Irianto, (2014). Seksologi Kesehatan. Alfabeta Bandung.

Ismail, dkk (2015). Hubungan Riwayat Menonton Audio Visual Dengan Usia Menarche Pada Siswi Di SLTP Kecamatan Kebumen Kabupaten Kebumen Tahun 2011. Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol.11 No.2.

Jonathan, dkk (2017). Hubungan Tingkat Menonton Video Pornografi Dengan Tingkat Religiusitas Mahasiswa Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya Kampus Semanggi. Jurnal Prosiding Konferensi Nasional Penliti Muda Psikologi Indonesia 2017 Vol.2, No.1 Hal 19-25.

Kemendikbud, (2016). Instrumen Skrinning Tingkat Adiksi Pornografi Siswa Siswi SMP dan SMA. Balitbang Pusat Penelitian Pendidikan dan Kebudayaan.

Mariani & Bachtiar, (2009). Epidemi Pornografi Pada Anak Sekolah Studi Kasus di SMPN 7 Mataram. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Vol.16 No.1.

Musthofa, dkk (2017). Perilaku Mengakses Pornografi Pada Anak Usia Sekolah Dasar (7-12 tahun). Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal) Vol.5 No.3.

Noviana, (2016). Konsep HIV/AIDS, Seksualitas dan Kesehatan Reproduksi. CV. Trans Info Media.

Nursalam. (2013). Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan, Edisi 3. Jakarta: Salemba Medika

Rahyani, dkk (2012). Perilaku Seks Pranikah Remaja Di SMA NEGRI BALI

Rismalinda, (2017). Buku Ajar Psikologi Kesehatan. CV. Trans Info Media.

Rumyeni, (2013). Remaja dan Pornografi : Paparan Pornografi dan Media Massa dan Pengaruhnya Terhadap Perilaku Siswa Pada Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negri 25 Kota Pekan Baru. Jurnal Charta Humanika Vol.1 No.1 Desember 2013.

Septiani, (2014). Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Tingkat Pengetahuan Remaja Tentang Kesehatan Reproduksi Di SMP Islam Ruhana Ciputat.

Sumiati, dkk (2009). Kesehatan Jiwa Remaja dan Konseling. Trans Info Media Jakarta.

Supriati & Fikawati, (2009). Efek Paparan Pornografi Pada Remaja SMP Negeri Kota Pontianak. Makara, Sosial Humaniora Vol.13 No.1.

Wati, (2013). Persepsi Remaja Tentang Film Porno Studi Kasus Di SMK Nuri Samarinda. eJournal Sosiatri-Sosiologi Vol.1 No.3.

Wiarto, (2015). Psikologi Perkembangan Manusia. Psikosain.

Widyastuti, (2011). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Pelajar dalam Mengakses Situs Porno : Sebuah Penelitian Perilaku Pelajar terhadap Media Massa Internet di SMA Negri 3 Semarang. Masters Thesis, Master Program in Communication Science.

Witasari, (2013). Kerjasama Guru Bimbingan dan Konseling dengan Orangtua dalam Pengentasan Masalah Siswa Menonton Video Porno. Jurnal Konseling dan Pendidikan.

Yusuf, (2014). Psikologi Perkembangan Anak & Remaja. PT Remaja Rosdakarya Bandung.

Published
2019-09-24