Skip to main content Skip to main navigation menu Skip to site footer

Dampak Fatherless Terhadap Tingkat Harga Diri Anak Usia Sekolah di SD Muhammadiyah Suronatan Yogyakarta

  • Nada ‘Afia Qur’ani Program Studi Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta, Indonesia
  • Armenia Diahsari Program Studi Keperawatan Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta
  • Kustiningsih Kustiningsih Program Studi Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta, Indonesia
Keywords: Anak usia sekolah, Fatherless, Self-esteem

Abstract

Latar Belakang: Harga diri merupakan komponen yang fundamental bagi anak usia sekolah. Anak usia sekolah aktif membandingkan diri dengan orang lain, sehingga perlu harga diri yang baik untuk berkembang. Salah satu aspek yang dapat mempengaruhi harga diri anak, yaitu Fatherless. Ketidakhadiran ayah (Fatherless) dalam kehidupan anak dapat mempengaruhi emosi, harga diri dan kemampuan interaksi sosial anak. Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan Fatherless terhadap tingkat harga diri anak usia sekolah di SD Muhammadiyah Suronatan Yogyakarta.
Metode: Rancangan penelitian ini kuantitatif dengan pendekatan studi Cross-sectional dilakukan pada November 2021 hingga April 2022. Pengambilan sampel menggunakan teknik Proportional Stratified Random Sampling sejumlah 122 responden usia 10-12 tahun. Penelitian dilakukan di SD Muhammadiyah Suronatan Yogyakarta. Instrumen yang digunakan, yaitu Fatherhood Scales dan Rosenberg Self-Esteem Scales. Analisis data dengan uji Kendall’s Tau.
Hasil: Responden dengan tingkat fathering tinggi sebesar 50,8% dan fatherless sebesar 49,2%. Tingkat harga diri tinggi responden sebesar 50,8 % dan harga diri rendah 49,2%. Analisis didapatkan terdapat hubungan fatherless terhadap harga diri anak usia sekolah dengan nilai p= 0,000.
Kesimpulan: Ketidakhadiran ayah merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi harga diri anak usia sekolah.
Kata kunci: Anak usia sekolah, Fatherless, Self-esteem

Background: Self-esteem is essential for school-age children. Children at this age actively compare themselves to others, so developing self-esteem is essential. Fatherlessness is one aspect that can impact a child's self-esteem. The absence of a father in a child's life can affect his or her emotions, self-esteem, and social interaction skills. This research analyzed the correlation between fatherlessness and the self-esteem level of school-age children at SD Muhammadiyah Suronatan Yogyakarta
Method: This research employed a correlational quantitative study with cross-sectional data collection conducted from November 2021 to April 2022. The sampling technique used was the Proportional Stratified Random Sampling technique, which gained 122 children aged 10-12 years as the respondents. The instruments used were the Fatherhood Scales and the Rosenberg Self-Esteem Scales. The analysis used was Kendall's Tau test.
Result: Respondents with a high level of fathering were 50.8%, and fatherless were 49.2%. The level of high self-esteem of respondents was 50.8%, and low self-esteem was 49.2%. The analysis shows a relationship between Fatherlessness and the self-esteem of school-age children with a value of p = 0.000.
Conclusion: Fatherlessness is one of the aspects that can affect the self-esteem of school-aged children
Keywords: Fatherless, Self-Esteem, School Age Children

References

Wibiharto BMY, Setiadi R, Widyaningsih Y. Relationship Pattern of Fatherless Impacts to Internet Addiction, the Tendency to Suicide and Learning Difficulties for Students at SMAN ABC Jakarta. Society. 2021;9(1):264–76.

Savita B, Fardhana NA. Hubungan Efikasi Diri Pengasuhan Dan Keterlibatan Ayah Dalam Pencegahan Stunting. J Psikol Malahayati [Internet]. 2023;5(2):191–201. Tersedia pada: https: //ejurnalmalahayati.ac.id/index.php/PSIKOLOGI/index

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Hasil Survei Belajar dari Rumah Terhadap Siswa dan Orang Tua. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2020.

KPAI. Hasil Survei Pemenuhan Hak dan Perlindungan Anak Pada Masa Pandemi Covid-19. Komisi Perlindungan Anak Indonesia. 2020.

Khalid MA, Abiodullah M, Tanveer A, Mahmood T. Development and Validation of Self-Esteem Scale Adapted for Chinese and Pakistani Adolescents. Open J Soc Sci. 2023;11(04):239–60.

Astuti TM, Prasatyo BA. Erikson ’ s Fourth Stage of Development : A Deep Dive into Harry Potter ’ s Character Progression. DEIKTIS J Pendidik Bhs dan Sastra. 2024;4(3):486–500.

Ramadhani AS, Dkk. Studi kasus harga diri rendah kronis pada pasien

skizofrenia. J Keperawatan Notokusumo [Internet]. 2021;9(2):13–23. Tersedia pada: https://jurnal.stikes-notokusumo.ac.id/index.php/jkn/article/download/117/91

Novian Arif Ramadhan, Rakhmaditya Dewi Noorizki. Dampak Bullying terhadap Konsep Diri Pelajar: Sebuah Kajian Literatur. Flourishing J. 2024;4(6):274–8.

Nurmalasari F, Fitrayani N, Paramitha WD, Azzahra F. Dampak Ketiadaan Peran Ayah (Fatherless) terhadap Pencapaian Akademik Remaja: Kajian Sistematik. J Psikol. 2024;1(4):14.

Arindi AP, Hidayat E. Implementasi Kebijakan Kota Layak Anak (KLA) Melalui Pengoptimalan Program PUSPAGA Kota Surabaya 1. Innov J Soc Sci Res. 2024;4(3):10267–78.

Arya Dwi Prayoga, Nastiti D. Gambaran Harga Diri Pada Siswa SMA/SMK Anggota Ekstrakurikuler Paskibra. Psikostudia J Psikol. 2024;13(4):574–81.

Ratri HD. Hubungan Penggunaan Media Sosial dengan Tingkat Harga Diri Remaja di SMA Negeri 2 Jember. 2018.

Orth U, Erol RY, Luciano EC. Development of self-esteem from age 4 to 94 Years: A meta-analysis of longitudinal studies. Psychol Bull. 2018;144(10):1045–80.

Santrock J. Childhood Development. 14 ed. New York: The McGraw-Hill Companies, Inc; 2013.

Febristi A. Individual Factor Relationship With Self Esteem (Self Price) Adolescent Orphanage In The City Of Padang In 2019. MENARA Ilmu. 2020;XIV(01):8–18.

Herrmann J, Koeppen K, Kessels U. Do girls take school too seriously? Investigating gender differences in school burnout from a self-worth perspective. Learn Individ Differ [Internet]. Januari 2019;69:150–61. Tersedia pada: https://linkinghub.elsevier.com/retrieve/pii/S1041608018301869

DeLamater JD, Myers DJ. Social Psychology. 7th ed. Learning C, editor. Canada; 2011.

Bureau JF, Deneault AA, Yurkowski K. Preschool father-child attachment and its relation to self-reported child socioemotional adaptation in middle childhood. Attach Hum Dev [Internet]. 2 Januari 2020;22(1):90–104. Tersedia pada: https://www.tandfonline.com/doi/full/10.1080/14616734.2019.1589065

Wang Y, Huebner ES, Tian L. Parent-child cohesion, self-esteem, and academic achievement: The longitudinal relations among elementary school students. Learn Instr. 2021;73(June 2021).

Keown LJ, Franke N, Kaur R. The role of fathers in supporting children’s development. Handb Parent Child Dev Across Lifesp. 2018;121–42.

Aini DFN. Self Esteem Pada Anak Usia Sekolah Dasar Untuk Pencegahan Kasus Bullying. J Pemikir dan Pengemb Sekol Dasar. 2018;6(1):36.

Salsabila S, Hakim L, Jainudin. Pengaruh Peran Ayah Terhadap Self Esteem Mahasiswa Di Universitas Teknologi Sumbawa. J PSIMAWA [Internet]. 2020;3(1):24–30. Tersedia pada: http://jurnal.uts.ac.id/index.php/PSIMAWA

Rachmawan I, Y. Waliyyun Arifuddin, Piscalita Damayanti Ainun Sholeha. Pengaruh Psikoedukasi Spiritual pada Anak dengan Motherless. Nurs Inf J. 2022;1(2):48–55.

Sary L, Pribadi T, Hasdianasari M. Analisa pola asuh orang tua dengan harga diri pada siswa/siswi Sekolah Menengah Atas. Holistik J Kesehat. 2021;15(1):147–57.

Rosi A, Cavallini E, Gamboz N, Vecchi T, Russo R. The impact of failures and successes on affect and self-esteem in young and older adults. Front Psychol. 2019;10(JULY):1–10.

Munawarah M, Latipun L, Amalia S. Kontribusi Dukungan Teman Sebaya Terhadap Regulasi Diri pada Remaja. PSIKOVIDYA. 11 Januari 2020;23(2):150–63.

Surasa IN, Murtiningsih. Hubungan Dukungan Sosial Teman Sebaya Terhadap Harga Diri Remaja di SMPN 258 Jakarta Timur. Borneo Nurs J [Internet]. 2021;3(1):14–22. Tersedia pada: https://akperyarsismd.e-journal.id/BNJ/article/view/30

Meilana M. Media Sosial bagi Penerimaan Diri, Harga Diri, dan Kebahagiaan Remaja: Apakah Akan Merusak atau Membangun? J Selaras Kaji Bimbing dan Konseling serta Psikol Pendidik. 2021;4(2):132–43.

Published
2024-11-23