Skip to main content Skip to main navigation menu Skip to site footer

Determinan Kejadian Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) pada Balita di Kota Bengkulu saat Kebakaran Hutan

  • Rini Handayani Universitas Esa Unggul
  • Renti Mahkota
Keywords: Balita, ISPA, Kebakaran hutan, faktor risiko, acute respiratory infection, children under five, forest fire, risk factors

Abstract

Latar Belakang: Kebakaran hutan yang terjadi di Provinsi Bengkulu tahun 2015 menyebabkan adanya pencemaran udara baik di dalam  maupun di luar ruangan. Hal ini juga mengakibatkan meningkatnya kejadian ISPA pada balita. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui determinan  kejadian ISPA pada balita di Kota Bengkulu saat kebakaran hutan tahun 2015.

Metode: Metode penelitian yang digunakan adalah case control. Kasus merupakan balita yang berkunjung ke Puskesmas Kecamatan dan didiagnosa menderita ISPA dan kontrol adalah dua balita tetangga kasus yang ditemui pertama kali.

Hasil: Hasil analisis menunjukkan bahwa jenis atap (OR: 2,79; 95% CI: 1,36-5,69), ventilasi (OR: 2,60; 95% CI: 1,39-4,84), kepadatan hunian (OR: 2,14; 95% CI: 1,07-4,28), dan asap bahan bakar memasak (OR: 4,14; 95% CI: 1,56-10,9) memiliki hubungan yang kuat terhadap ISPA.

Kesimpulan: Jadi, ada hubungan antara kondisi fisik rumah, kepadatan hunian dan pajanan asap terhadap kejadian ISPA pada Balita setelah dikontrol oleh variabel kovariat.

Determinant of Acute Respiratory Infection (ARI) in Under Five Years Old in Bengkulu during Forest Fire

Background: Forest fire which was happened in Province Bengkulu in 2015 potentially cause indoor or outdoor air pollution. It can increase Acute Respiratory Infection (ARI) in children under five years old. This study aimed to find out the dominant determinants of ARI in under five years old in Bengkulu city when forest fire in 2015.

Method: The research was done with case control design during March-July 2016. Cases were 116 children under five who visited primary health care and were diagnosed ARI. Controls were 232 children under five who were cases’ neighbors who first met. Analysis was done using logistic regression.

Result: It found that a significant association between improper roof (OR=2.68; 95% CI: 1.31-5.45), inadequate ventilation (OR=2.60; 95%CI: 1.38-4.89), living in overcrowded conditions (OR=2.12; 95% CI: 1.06-4.25), indoor air pollution from of combustion from fuel used for cooking (OR=4.88; 95% CI: 1.87-12.79), gender (OR=2.67;  95%CI: 1.45-4.93), nutritional status (OR=2.67; 95%CI: 1.27-5.60), immunization history (OR=3.10; 95%CI: 1.40-6.86), and breastfeeding history (OR=5.12; 95%CI: 2.73-9.57) with ARI. 

Conclusion: In conclusion, there are relation of house conditions, overcrowded conditions smoke, and characteristics of children under five years old with ARI in children under five years old in Bengkulu City when forest fire in 2015.

Keyword: Acute Respiratory Infection, Children under five, Forest Fire, Risk Factors

References

Notoatmodjo S. Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasinya. Jakarta: PT. Rineka Cipta; 2005.

WHO, Daroham NEP, Mutiatikum, Lubis I, S M, W M, et al. Infeksi saluran penapasan akut (ISPA) yang cenderung menjadi epidemi dan pandemi. Pedoman Interim WHO. 2008;

World Health Organization. Acute Respiratory Infection in Children. Geneva: WHO; 2009.

Dirjen P2PL. Pedoman Pengendalian Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut. In: Departemen Kesehatan, RI. 2009.

Kemenkes RI. Riset Kesehatan Dasar 2010. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. 2010.

Kemenkes RI. Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2007. Laporan Nasional 2007. 2008.

[KEMENKES RI] Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Laporan Riset Kesehatan Dasar Tahun 2013. National Report 2013. 2013.

Faisal F, Yunus F, Harahap F. Dampak Asap Kebakaran Hutan pada Pernapasan. CDK-189/ vol 39 no 1, th 2012. 2012;

Dennekamp M, Abramson MJ. The effects of bushfire smoke on respiratory health. Respirology. 2011;

BMKG. Data Jarak Pandang Kota Bengkulu Bulan Oktober 2015. Bengkulu; 2015.

Dinas Kehutanan Provinsi Bengkulu. Data Hotspot Provinsi Bengkulu Bulan Oktober 2015. Bengkulu; 2015.

kementerian kesehatan. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1077/MENKES/PER/V/2011 TENTANG PEDOMAN PENYEHATAN UDARA DALAM RUANG RUMAH. Dk. 2011;

Achmadi UF. Imunisasi Mengapa perlu? Jakarta: PT. Kompas Media Nusantara; 2006.

Fakunle AG, Ana GR, Olaiya MT. Housing quality and risk of acute respiratory infections among hospitalized children under five in Ibadan, Nigeria. Indoor Built Environ. 2016;

Padmita AC, Wulandari RA. Exposure to Enviromental Factors with Acute Respiratory Infection (ARI) among Children Under Five Years at Hamlet 1 of Ciampea Village, Ciampea Sub District, Bogor District 2013. In: ITMAR Proceeding. Istanbul: Global Illuminators; 2014. p. 632–44.

Taksande AM, Yeole M. Risk factors of Acute Respiratory Infection (ARI) in under-fives in a rural hospital of Central India. J Pediatr Neonatal Individ Med. 2016;

Catiyas E. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian ISPA pada Balita di Wilayah Kecamatan Gombong Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah Tahun 2012. Universitas Indonesia; 2012.

Yadav S, Khinchi Y, Pan A, Gupta SK, Shah GS, Baral DD, et al. Risk factors for acute respiratory infections in hospitalized under five children in central Nepal. J Nepal Paediatr Soc. 2013;

Published
2020-09-10