Skip to main content Skip to main navigation menu Skip to site footer

Analisis Faktor Perilaku Ibu terhadap Pencegahan Penyakit Diare pada Balita di Puskesmas Payung Sekaki Kota Pekanbaru

  • Nadila Sari Kesehatan Masyarakat, STIKes Hang Tuah Pekanbaru
  • Tri Krianto Karjoso Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia
  • Yesica Devis Kesehatan Masyarakat, STIKes Hang Tuah Pekanbaru
  • Oktavia Dewi Kesehatan Masyarakat, STIKes Hang Tuah Pekanbaru
  • Yuyun Priwahyuni Kesehatan Masyarakat, STIKes Hang Tuah Pekanbaru
Keywords: Balita, Dukungan tenaga kesehatan, Pencegahan diare, Pengetahuan, Diarrhea prevention, Health workers support, Knowledge, Toddler

Abstract

Abstrak

Latar Belakang: Kejadian diare masih tinggi di Wilayah Kerja Puskesmas Payung Sekaki pada tahun 2020 yaitu sebanyak 205 (18%). Hal ini dilihat dari adanya peningkatan Prevalensi Nasional dari tahun 2019 (7,8%), penderita diare yang mendapatkan cakupan pelayanan semua umur rata-rata 44,3% dari jumlah target yaitu 83.358, layanan penyakit diare pada balita 29.083 (23,2%). Tujuan penelitian untuk menganalisis faktor perilaku ibu terhadap pencegahan penyakit diare pada balita di Puskesmas Payung Sekaki, Pekanbaru.

Metode: Penelitian ini dilaksanakan di Wilayah Kerja Puskesmas Payung Sekaki Kota Pekanbaru secara kualitatif, melibatkan 11 informan yang terdiri dari 5 orang informan utama, 6 orang informan pendukung. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam dan observasi seperti pengetahuan, sikap, sarana air bersih, lingkungan tempat tinggal, peran dukungan keluarga, dukungan tenaga kesehatan.

Hasil: Studi ini menemukan bahwa pengetahuan informan terhadap pengertian pencegahan diare pada balita masih rendah. Sikap pencegahan diare sudah baik, pendidikan informan rata-rata mulai dari SMP sampai S1, pendapatan perbulan berkisar antara 1-6 juta rupiah, sarana air bersih pada umumnya bersumber dari air sumur gali, lingkungan tempat tinggal sudah baik, mendapatkan dukungan dari keluarga atau suami, sedangkan untuk tenaga kesehatan kurang berperan aktif dalam melakukan penyuluhan kepada masyarakat.  

Kesimpulan: Penelitian ini menemukan bahwa perilaku ibu terhadap pencegahan diare dikatakan masih kurang baik karena rendahnya pengetahuan ibu mengenai pengertian pencegahan diare dan rendahnya dukungan dari tenaga kesehatan yang tidak memberikan penyuluhan atau informasi mengenai pencegahan dan cara menanggulangi penyakit diare.

Kata Kunci:  Balita, Dukungan tenaga kesehatan, Pencegahan diare, Pengetahuan

Abstract

Background :  The incidence of diarrhea is still high in the Payung Sekaki Health Center Working Area in 2020, which is as many as 205 (18%). This can be seen from the increase in National Prevalence from 2019 (7.8%), diarrhea sufferers who get service coverage of all ages on average 44.3% of the target number, namely 83,358, diarrheal disease services for toddlers 29,083 (23.2% ). The purpose of the study was to analyze the mother's behavioral factors for the prevention of diarrheal disease in toddlers at the Payung Sekaki Health Center, Pekanbaru.

Methods : This research was conducted in the Payung Sekaki Public Health Center Work Area, Pekanbaru City qualitatively, involving 11 informants consisting of 5 main informants, 6 supporting informants. Data was collected through in-depth interviews and observations such as knowledge, attitudes, clean water facilities, living environment, role of family support, support for health workers.

Result : The results showed that the informant's knowledge of the notion of preventing diarrhea in toddler was still low. The attitude of preventing diarrhea is good, the average informant's education starts from junior high school to undergraduate level, monthly income ranges from 1-6 million rupiah, clean water facilities are generally sourced from dug wells, the living environment is good, get support from family or husband , while for health workers are less act ive in conducting outreach to the community.

Conclusion: This study found that the mother's behavior towards the prevention of diarrhea in toddlers still not good because of the low knowledge of mothers about the understanding of diarrhea prevention and the low support from health workers who did not provide counseling or information about prevention and how to cope with diarrheal disease.

 Keywords: Diarrhea prevention, Health worker support, Knowledge, toddler

References

Arsurya, Y., Rini, E., & Abdiana, A. Hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang penanganan diare dengan kejadian diare pada balita di Kelurahan Korong Gadang Kecamatan Kuranji Kota Padang. Jurnal kesehatan andalas. 2017; 6(2): 452–456. https://doi.org/

25077/jka.v6i2.720.

Kemenkes RI. Data dan Informasi Profil Kesehatan Indonesia 2020. Kementerian Kesehatan RI Pusat Promosi Kesehatan. 2020.

Sulisnadewi, N., Nurhaeni, N., & Gayatri, D. Pendidikan kesehatan keluarga efektif meningkatkan kemampuan ibu dalam merawat anak diare. Jurnal keperawatan Indonesia. 2012; 15(3): 165–170.

Yuriati, P. N. K. R. Hubungan sikap ibu dengan kejadian diare pada balita di Puskesmas Kota Tanjungpinang tahun 2018. Jurnal cakrawala kesehatan. 2018; 9(1): 11–18.

Notoatmodjo, S. Ilmu perilaku kesehatan. Rikena Cipta. 2014.

Ratnasari, D., & Patmawati. Hubungan tindakan ibu terhadap kejadian diare pada balita Kecamatan Anreapi Kabupaten Polewali Mandar. Jurnal kesehatan masyarakat. 2019; 5(1): 9–19.https://doi.org/http://dx.doi.org/10.35329/jkesmas.

Hastia, S., & Ginting, T. Hubungan sanitasi lingkungan dan personal hygiene ibu dengan kejadian diare pada balita di Kelurahan Sidorejo Puskemas Sering. Jurnal prima medika sains (JPMS). 2019; 1(1).

Tumurang, N. Promosi kesehatan. Indomea pustaka. 2018.

Jawang, E. P., Sanubari, T. P. E., & Kinasih, A. Perspektif Ibu terhadap penyakit infeksi diare pada balita studi kualitatif di Puskesmas Mananga, Kecamatan Mamboro Desa Wendewa Utara Kabupaten Sumba Tengah. Jurnal keperawatan muhammadiyah. 2019; 4(1). https://doi.org/10.30651/jkm.v4i1.

Notoatmodjo, S. Kesehatan masyarakat ilmu & seni. Rineka cipta. 2012.

Nadeak, N. Faktor yang berhubungan dengan perilaku ibu dalam penanganan diare pada balita di wilayah kerja Puskesmas Limbong Kecamatan Sianjur Mula-Mula Kabupaten Samosir Tahun 2019. Institut kesehatan helvetia. 2019.

WHO. Diarrhoeal disease. 2020.

Ginanjar, R. Hubungan jenis sumber air bersih dan kondisi fisik air bersih dengan kejadian diare di Wilayah Kerja Puskesmas Sukmajaya Tahun 2018. Universitas Indonesia. 2018.

Purnama, S. Diktat Dasar kesehatan lingkungan. Universitas Udayana. 2017.

Hidayat, S. Hubungan kondisi sanitasi dasar rumah dengan kejadian diare pada balita di wilayah kerja Puskesmas Rembang 2. Jurnal kesehatan masyarakat. 2015; 4(2).

Azwar, S. Sikap manusia. Pustaka pelajar offset. 2013.

Ajzen, I., & Sheikh, S. Action versus inaction : anticipated affect in the theory of planned behavior. Journal of applied social psychology. 2015; 155–162.

Afriani, B. Peranan petugas kesehatan dan ketersediaan sarana air bersih dengan kejadian diare. Aisyah: Jurnal ilmu kesehatan. 2017; 2(2): 117–122.

Published
2022-02-28